Wartamenia.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman menggelar jumpa pers terkai...
Wartamenia.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman menggelar jumpa pers terkait penyerangan yang dilakukan pengikut HRS terhadap anggota polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin (7/12) dini hari.
Fadil mengatakan, ada 10 orang pengikut HRS yang melakukan penyerangan menggunakan senjata api dan senjata tajam. 6 Orang terpaksa dilumpuhkan petugas hingga akhirnya tewas di lokasi kejadian. Sementara 4 orang lainnya berhasil melarikan diri.
"Sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang meninggal dunia sebanyak 6 orang. Saya ulangi, terhadap kelompok MRS yang melakukan penyerangan terhadap anggota dilakukan tindakan tegas dan meninggal dunia sebanyak 6 orang," jelas Fadil.
Atas kejadian ini, ia dan Pangdam Jaya meminta agar tak ada lagi upaya menghalangi proses penyidikan, karena melanggar hukum dan dapat dipidana.
"Saya dan Pangdam Jaya mengimbau kepada saudara MRS dan pengikutnya untuk tidak menghalang-halangi proses penyidikan karena tindakan tersebut adalah tindakan yang melanggar hukum dan dapat dipidana. Dan apabila tindakan menghalang-halangi petugas membahayakan keselamatan jiwa petugas kami, saya bersama Pangdam Jaya tidak akan ragu untuk melakukan tindakan yang tegas," ucapnya.
Berikut identitas 6 pengikut Rizieq yang tewas:
1. M. Reza / 20 tahun
2. Lutfhil Hakim / 24 tahun
3. Akhmad Sofyan / 26 tahun
4. M. Suci Khadavi / 21 tahun
5. Mr. X
6. Mr. X
6 Orang Tewas, FPI: Enam Laskar Pengawal HRS
Front Pembela Islam (FPI) membenarkan terjadinya peristiwa penembakan terhadap pendukung HRS di ruas jalan Tol di Jakarta, Senin 6 Desember subuh tadi.
“Bahwa benar ada peristiwa penghadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS dan keluarga serta penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal IB,” jelas Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat – Front Pembela Islam KH. Ahmad Shabri Lubis, S.Pd.I lewat keterangan tertulis yang dikirimkan ke media.
Peristiwa tersebut disebutkan terjadi di dekat pintu Tol Kerawang Timur.
“Bahwa semalam IB dengan keluarga termasuk cucu yg masih balita, akan menuju tempat acara pengajian subuh keluarga, sambil memulihkan kondisi,” jelasnya.
“Sekali lagi ini pengajian Subuh internal khusus keluarga inti,” terangnya lewat rilis.
Menarik untuk Anda:
Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian Subuh keluarga tersebut, rombongan dihadang oleh preman OTK (Orang Tak Dikenal) yang diduga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan IB.
Para preman OTK yang bertugas operasi tersebut menghadang dan mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal keluarga.
Menurut pihak FPI, OTK melakukan penembakan dan 1 mobil berisi 6 orang laskar disebutkan hilang diculik oleh para preman OTK yang bertugas operasi.
“Kami mohon do’a agar 1 mobil yg tertembak berisi 6 orang laskar yang diculik agar diberi keselamatan.
Dan mohon do’a juga IB HRS.
Untuk lokasi IB HRS, demi alasan keamanan dan keselamatan beliau beserta keluarga, maka kami tidak bisa sebutkan.
Karena semalam jelas ada upaya penembakan terhadap rombongan beliau dan sampai saat ini masih 6 orang laskar yang hilang diculik.
Demikian pernyataan ini kami buat
Jakarta, 22 Rabiul Akhir 1442 H / 7 Desember 2020 M
Dewan Pimpinan Pusat – Front Pembela Islam
KH. Ahmad Shabri Lubis, S.Pd.I
Ketua Umum
H. Munarman, SH
Sekretaris Umum,” tulis keterangan tersebut.
Versi Polisi: Enam Orang Tewas
Untuk diketahui, sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dikutip dari CNNIndonesia menyampaikan pihak kepolisian telah menembak enam orang diduga simpatisan HRS hingga meninggal dunia tadi subuh.
Kepolisian mengungkapkan ada enam orang yang meninggal dunia stelah ditembak aparat di Kawasan Cikampek, Senin 7 Desember 2020.
Enam orang itu ditembak karena disebutkan menyerang petugas polisi. Enam orang tersebut diketahui mengawal Pentolan FPI, HRS
“Tadi pagi sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta Cikampek, KM 50 telah terjadi penyerangan terhadap anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas penyelidikan terkait rencana pemeriksaan HRS yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10. 00 WIB,” terang Fadil.
Fadil menyampaikan, massa yang menyerang petugas adalah massa yang dikerahkan untuk mengawal pemeriksaan HRS. Massa berada dalam sebuah kendaran.
“Ketika anggota mengikuti kendaran yang diduga adalah pengikut HRS petugas dipepet kemudian diserang menggunakan senjata api,” terang Fadil.
“Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tindakan tegas terukur terhadap kelompok yang iduga pengikut MRS. Meninggal dunia sebanyak 6 orang,” tambahnya.makassar terkini